Is it true?

Is it true that all pregnant ladies feel this way? Depressed. Because I am. At times I feel like cutting open my abdomen, take out the stomach and do a cryo on 90% of the parietal cells. At times I feel like surrendering myself to Mr Kyaw to do vagotomy of the stomach. At times I just want to thrush my hand down my throat and take out whatever is left in the gut so that I don't need to endure the nausea and vomiting

Last night I had that dream again. I dreamt that I deliver a healthy baby. Hah, lady, 7 more months to go! That was nice when compared to a dream that I had before.. I dreamt that I put my own hand into the womb to take out the baby at 4 months of gestation. Euwww that's weird and gross.

I try to uncover the reason why I feel this way. Probably because I feel so helpless and so in pain. But isn't that Allah's way to expiate my sins? Or because I can't stand looking at abang.. how he tries so hard to help me go through this, and yet I'm unable to give him anything? But isn't that Allah's way to purify his soul?

I don't know whether all 1st timer mommies feel traumatized to go through another pregnancy (but end up having 10 kids later on huuu) but I currently am. I said to abang, we should adopt after this. Apekah?????? He said it is not the same as having our own kids, I said yes but he doesn't know how extremely terrible this is for me... kejamnya aku berkata begitu, when Abang doesn't sleep when I can't sleep, when he is always by my side going through the vomiting episodes, when he continuously massage me even when I'm asleep, when he runs to and fro to grab my needs, when he is ever ready to spend on our baby, always agreeing to my request to go shopping

Hari ini abang merajuk.. pasti kerana lelahnya dia menguruskan aku dan pemberiannya yang tidak dibalasi,

abang,

sungguh padaku tiada ego yang tersisa melainkan runtunnya jiwa melihat keadaanmu. Aku bukan sahaja tidak mampu memberikan haq selayaknya diterima seorang suami malahan terus-terusan meminta agar kehendakku dipenuhi. Namun kerana lemahnya diri ini aku hanya mampu menangisi

abang maafkan...

aku cuba untuk membina janji bahwa semua ini sementara cuma..

Kalaulah abang tertanya-tanya apakah aku masih ingat kisah yg pernah abang ceritakan dulu.. sahabatnya pernah mengadukan bahawa isterinya tidak mampu melayaninya sepanjang 9 bulan mengandungkan anak pertama mereka..dan abang pernah menyatakan kebimbangan bahawa perkara yang sama akan berlaku kepada kita..sungguh tanpa ragu2 aku akan menjawab, tidak pernah kulupa kisah itu walau sepatah, sehinggakan jika abang mahu, aku mampu menceritakan kembali kepadamu sebaik penceritaanmu.. maafkan jika itu yang abang rasakan sekarang.. rumah abang yang tak mampu dikemas, dapur abang yang bukan sahaja tidak berasap malah tidak mampu aku uruskan, pakaian abang yang langsung tidak ku sentuh, diriku sendiri yang tidak terurus dan tidak berhias, malah dalam kekalutan abang untuk ke kelas, abang masih sibuk menyediakan segala keperluanku... abang, maafkan... dan dalam rajuk2 abang, abang tak lupa untuk setiap kali pulang membawa air kotak chocolate yg ayang suka sangat minum..terima kasih, abang..

Untuk abang...sajak ini ayang hadiahkan untuk abang meski bukan ayang yang mengarangnya..

Suamiku

Maaf di atas keluh dan resah
Aku tewas di medan jiwa ku
Kerna aku baru belajar
Belajar menjadi seorang mujahidah

Namun gagalku sementara cuma
Itulah iman dengan seribu gelombangnya
Kugagahi segala dengan doa dan cita

Kata-kataku mungkin hambar
Ia sekadar cerita hidupku
Isteri sepi menagih simpati
Agar dunia tahu dan restu

Pesan dari teman yang dikenali
”Wanita itu rusuknya bengkok
Luruskan..berhati-hati
Bertegas..jangan keras
Berlembut..jangan sampai reput”
Itulah hakikat seorang isteri

Suamiku
Suka duka, tangis ria
Resepi hidup kita selamanya

Suamiku
Kupohon sabar darimu
Agar aku redup di bawah payungmu
Agar aku terang di bawah sinarmu
Agar aku mekar di dalam cintamu

Pergilah suamiku
Medan itu lebar dan luas
Engkau mujahid untuk semua
Kan kuiringkan doa dan cinta
Agar syurga Allah diberi balas

Tenang dirimu dalam doaku
Tenang diriku dalam cintamu..

UMMUSAIF.COM
9 Februari 2008

MAAFKANKU WAHAI SUAMIKadang-kadang aku rasa akulah
Isteri yang terlalu banyak menerima
Sedangkan engkau tak pernah meminta

Kadang-kadang aku rasa
Akulah isteri yang baru terjaga
Sedangkan engkau tak pernah terlena

Kadang-kadang ku bersuara tanpa berfikir
semua perkataan ku menjadi salah
Datanglah ke sini dan pegang tangan ku
Sementara ku cerita kehidupan isteri
Harap dimengerti

Kadang-kadang ku sakiti hati mu
Bila ku tolak sentuhan mu
Bukan bermaksud aku kurang menyayangi mu…
Namun cabaran terlalu

Kadang-kadang aku berubah pada pandangan mu
Tapi sayang, itu tidak benar
Tiada apa yang paling ku hargai
Daripada kehidupan manis bersama mu

Kadang-kadang ku fikir sejuta tahun
Adalah terlalu singkat
Hanya ku beritahu mu betapa sayangnya aku
Betapa syukurnya aku…
kau pelindung ku

Kadang-kadang berjauhan dengan mu
Akulah isteri yang terlalu tinggi bercita-cita…
Mencipta kerukunan keluarga
Namun aku tetap aku yang ini…
Maafkan aku wahai suami!

Ust Pahrol Mohd Juoi